Rabu, 22 Februari 2012

MENGANALISA SOAL TES


MENGANALISA SOAL TES
Langkah-langkah dalam  menganalisa soal tes adalah sebagai berikut :
a)      Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan yang kurang pandai, Untuk menentukan daya pembeda, data perlu diurutkan dari yang tinggi ke yang rendah, 27% dari peserta tes yang mendapat nilai tertinggi disebut kelompok atas dan 27% dari peserta tes yang mendapat nilai terendah disebut kelompok bawah, Kemudian dicari derajat kebebasan dengan rumus yang dikemukakan oleh Pratiknyo Prawironegoro (1985: 12), yaitu :
df = (nt – 1) + (nr – 1), dengan nt = nr = 27% x N = n
untuk menentukan daya pembeda soal digunakan rumus berikut :
Ip =
Keterangan :
Ip         : Daya pembeda soal
Mt        : Rata-rata skor kelompok atas
Mr        : Rata-rata skor kelompok rendah
Suatu soal mempunyai daya pembeda yang berarti jika Ip hitung ≥ Ip tabel pada derajat bebas yang sudah ditentukan,
b)     Indeks Kesukaran
Tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui apakah soal tersebut termasuk dalam kategori mudah, sedang atau susah, Menurut Pratiknyo Prawironegoro (1985: 14) untuk menentukan tingkat kesukaran soal bentuk uraian digunakan rumus :
Ik =
Keterangan :
Ik          : Tingkat kesukaran soal
Dt        : Jumlah skor dari kelompok tinggi
Dr        : Jumlah skor dari kelompok rendah
m         : Skor setiap soal jika benar
n          : 27% dari jumlah peserta tes (N)

Klasifikasi tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut :
a.       Ik < 27%, soal dikatakan sukar
b.      27% ≤ Ik ≤ 73%, soal dikatakan sedang
c.       Ik > 73%, soal dikatakan mudah
c)      Kriteria Penerimaan Soal
Untuk menentukan apakah soal diterima atau tidak, digunakan kriteria yang dikemukakan oleh Pratiknyo Prowironegoro (1985: 16), yaitu :
·         Item dipakai jika Ip signifikan dan 0 < Ik < 100%
·         Item diperbaiki jika :
a.       Ip signifikan dan Ik = 0% atau Ik = 100%
b.      Ip tidak signifikan dan 0% < Ik < 100%
·         Item diganti jika Ip tidak signifikan dan Ik = 0% atau Ik = 100%
d)     Reliabilitas Tes
Reliabilitas tes adalah suatu ukuran apakah tes tersebut dapat dipercaya, Untuk menentukan reliabilitas digunakan rumus Alpha yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2001: 109), yaitu :
r11 =
            Keterangan :
            R11     : Indeks reliabilitas
            n          : Banyak soal
                    : Variansi butir soal
                    : Variansi total
           

            Kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes adalah :
·         Jika 0,80 <  r11 < 1,00 maka reliabilitas dikatakan sangat tinggi
·         Jika 0,60 <  r11 < 0,80 maka reliabilitas dikatakan tinggi
·         Jika 0,40 <  r11 < 0,60 maka reliabilitas dikatakan sedang
·         Jika 0,20 <  r11 < 0,40 maka reliabilitas dikatakan rendah
·         Jika 0,00 <  r11 < 0,20 maka reliabilitas dikatakan sangat rendah
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA

n     = 27% x N
       = 27% x 40 = 10,8 ≈ 11
df   = (nt – 1) + (nr-1) = (11 – 1) + (11 – 1) = 20
Pada df = 20 dengan α = 0,05 diperoleh Ip tabel = 2,09, 

Untuk soal nomor 1
No
Skor Kelompok Tinggi
X - Mt (Xt)
Xt2
Skor Kelompok Rendah
X - Mr (Xr)
Xr2
1
10
2,4
5,76
7
2,2
4,84
2
10
2,4
5,76
5
0,2
0,04
3
10
2,4
5,76
6
1,2
1,44
4
7
-0,6
0,36
6
1,2
1,44
5
8
0,4
0,16
7
2,2
4,84
6
9
1,4
1,96
7
2,2
4,84
7
6
-1,6
2,56
5
0,2
0,04
8
4
-3,6
12,96
2
-2,8
7,84
9
4
-3,6
12,96
4
-0,8
0,64
10
7
-0,6
0,36
4
-0,8
0,64
11
9
1,4
1,96
0
-4,8
23,04
84
0,4
50,56
53
0,2
49,64

Mt =  = 7,6        Mr =   = 4,8

Ip =
Ip =    = 2,93
Karena Ip hitung > Ip tabel maka soal nomor 1 signifikan,
Untuk soal nomor 2
No
Skor Kelompok Tinggi
X - Mt (Xt)
Xt2
Skor Kelompok Rendah
X - Mr (Xr)
Xr2
1
9
1
1
5
0,1
0,01
2
10
2
4
6
1,1
1,21
3
9
1
1
6
1,1
1,21
4
5
-3
9
5
0,1
0,01
5
10
2
4
6
1,1
1,21
6
9
1
1
6
1,1
1,21
7
5
-3
9
7
2,1
4,41
8
7
-1
1
5
0,1
0,01
9
8
0
0
5
0,1
0,01
10
6
-2
4
3
-1,9
3,61
11
10
2
4
0
-4,9
24,01
88
0
38
54
0,1
36,91


Mt =  = 8        Mr =   = 4,9

Ip =
Ip =    = 3,76
Karena Ip hitung > Ip tabel maka soal nomor 2 signifikan







Untuk soal nomor 3
No
Skor Kelompok Tinggi
X - Mt (Xt)
Xt2
Skor Kelompok Rendah
X - Mr (Xr)
Xr2
1
1
0,1
0,01
0
-0,54
0,29
2
1
0,1
0,01
0
-0,54
0,29
3
1
0,1
0,01
0
-0,54
0,29
4
1
0,1
0,01
1
0,46
0,21
5
1
0,1
0,01
1
0,46
0,21
6
1
0,1
0,01
1
0,46
0,21
7
1
0,1
0,01
0
-0,54
0,29
8
1
0,1
0,01
0
-0,54
0,29
9
1
0,1
0,01
1
0,46
0,21
10
0
-0,9
0,81
1
0,46
0,21
11
1
0,1
0,01
1
0,46
0,21
10
0,1
0,91
6
0,06
2,71


Mt =  = 0,9       Mr =   = 0,54

Ip =
Ip =    = 2,12
Karena Ip hitung > Ip tabel maka soal nomor 3 signifikan







Untuk soal nomor 4
No
Skor Kelompok Tinggi
X - Mt (Xt)
Xt2
Skor Kelompok Rendah
X - Mr (Xr)
Xr2
1
6
1,3
1,69
3
0,4
0,16
2
6
1,3
1,69
2
-0,6
0,36
3
6
1,3
1,69
3
0,4
0,16
4
6
1,3
1,69
4
1,4
1,96
5
4
-0,7
0,49
2
-0,6
0,36
6
4
-0,7
0,49
2
-0,6
0,36
7
4
-0,7
0,49
2
-0,6
0,36
8
5
0,3
0,09
3
0,4
0,16
9
5
0,3
0,09
2
-0,6
0,36
10
4
-0,7
0,49
2
-0,6
0,36
11
2
-2,7
7,29
4
1,4
1,96
52
0,3
16,19
29
0,4
6,56


Mt =  = 4,7       Mr =   = 2,6

Ip =
Ip =    = 4,62
Karena Ip hitung > Ip tabel maka soal nomor 4 signifikan







Untuk soal nomor 5
No
Skor Kelompok Tinggi
X - Mt (Xt)
Xt2
Skor Kelompok Rendah
X - Mr (Xr)
Xr2
1
7
-0,9
0,81
4
0,3
0,09
2
6
-1,9
3,61
6
2,3
5,29
3
7
-0,9
0,81
4
0,3
0,09
4
11
3,1
9,61
3
-0,7
0,49
5
6
-1,9
3,61
3
-0,7
0,49
6
6
-1,9
3,61
3
-0,7
0,49
7
10
2,1
4,41
3
-0,7
0,49
8
10
2,1
4,41
4
0,3
0,09
9
11
3,1
9,61
3
-0,7
0,49
10
10
2,1
4,41
3
-0,7
0,49
11
3
-4,9
24,01
5
1,3
1,69
87
0,1
68,91
41
0,3
10,19


Mt =  = 7,9       Mr =   = 3,7

Ip =
Ip =    = 4,95
Karena Ip hitung > Ip tabel maka soal nomor 5 signifikan







Untuk soal nomor 6
No
Skor Kelompok Tinggi
X - Mt (Xt)
Xt2
Skor Kelompok Rendah
X - Mr (Xr)
Xr2
1
3
0.1
0.01
1
-0.8
0.64
2
3
0.1
0.01
1
-0.8
0.64
3
3
0.1
0.01
1
-0.8
0.64
4
3
0.1
0.01
2
0.2
0.04
5
3
0.1
0.01
3
1.2
1.44
6
3
0.1
0.01
3
1.2
1.44
7
3
0.1
0.01
0
-1.8
3.24
8
3
0.1
0.01
2
0.2
0.04
9
2
-0.9
0.81
2
0.2
0.04
10
3
0.1
0.01
2
0.2
0.04
11
3
0.1
0.01
3
1.2
1.44
32
0.1
0.91
20
0.2
9.64

Tidak ada komentar:

Posting Komentar