PENGARUH
INTERNET TERHADAP PERKEMBANGAN REMAJA
Oleh :
Lidwina Shinta Zagoto (1108711)
Akhir-akhir ini teknologi internet sudah
tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan sehari-hari. Yang menjadi
pertanyaan adalah, Apakah internet berpengaruh negatif atau positif dalam
kehidupan remaja? Jawabannya adalah tergantung dari user atau pengguna internet
tersebut, karena internet memiliki fungsi positif dan negatif yang melekat pada
waktu yang bersamaan. Sama seperti halnya dengan pisau. Efek yang positif,
pisau membantu manusia untuk memotong benda-benda yang besar sehingga lebih
mudah untuk dibawa, diolah, dsb; namun efek negatifnya dapat digunakan untuk
hal-hal berbahaya seperti mengancam jiwa orang lain atau bahkan membunuhnya.
Dengan atau tanpa disadari, orangtua dan
orang dewasa lain di sekitar remaja telah memaparkan internet sejak usia dini.
Oleh karena itu adalah sebuah urgensi untuk mengulas tentang dampak positif dan
negatif dari pemaparan remaja terhadap internet dari sudut pandang psikologis.
Dampak ini akan ditinjau dari beberapa aspek perkembangan sebagai berikut :
1. Dampak pada perkembangan
fisik
2. Dampak pada perkembangan
sosial dan emosi
3. Dampak pada perkembangan
inteligensi
4. Dampak pada perkembangan moral
A.
REMAJA DAN PERKEMBANGANNYA
1. Pengertian Remaja
Menurut
psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak
anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12
tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada
perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis,
perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti
pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada
perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol
(pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga,
yaitu
·
12 – 15 tahun
·
masa remaja awal,
15 – 18 tahun
·
masa remaja
pertengahan, dan 18 – 21 tahun
·
masa remaja akhir.
2. Pengertian Perkembangan
Perkembangan
mengandung arti sebagai berikut :
·
Perubahan fungsi psikologis atau
perubahan bersifat kualitatif, artinya perubahan dapat dilihat dari kemampuan
bertingkah laku lebih matang, baik tingkah laku sosial, emosional, moral maupun
intelektual
·
Perubahan itu merupakan proses yang
berkesinambungan dan terus-menerus
·
Perubahan yang mengarah kepada
pencapaian kematangan dalam segi fisik, sosial emosional, moral dan intelektual
3. Ciri-ciri Khas Remaja yang sedang
berkembang
Menurut Blair & Jones, 1964; Ramsey, 1967; Mead, 1970;
Dusek, 1977; Besonsky, 1981, sejumlah ciri khas perkembangan remaja adalah
sebagai berikut :
·
Remaja mengalami perubahan fisik
(pertumbuhan) paling pesat, dibandingkan dengan periode perkembangan sebelum
maupun sesudahnya
·
Mempunyai energi yang berlimpah secara
fisik dan psikis yang mendorong mereka untuk berprestasi dan beraktivitas
·
Perhatian mereka lebih terarah kepada
teman sebaya dan secara berangsur melepaskan diri dari keterikatan dengan
keluarga
·
Remaja memiliki keterkaitan yang kuat
dengan lawan jenis
·
Periode idealis (periode terbentuknya
keyakinan tentang kebenaran, keagamaan dan kebijaksanaan)
·
Menunjukkan kemandirian
·
Berada pada periode transisi antara
kehidupan masa kanak-kanak dan kehidupan orang dewasa
·
Pencarian identitas diri
4. Prinsip-prinsip Perkembangan
·
Prinsip kematangan
·
Prinsip kesatuan organisasi
·
Prinsip tempo dan irama perkembangan
·
Prinsip kesamaan pola
·
Prinsip kontinuitas
5. Pengertian inteligensi, moral, dan
emosi
·
Inteligensi adalah kemampuan untuk
memperoleh berbagai informasi berpikir abstrak, menalar serta bertindak secara
efisien dan efektif
·
Moral merupakan seperangkat aturan yang
menyangkut baik atau buruk, pantas atau tidak pantas, benar atau salad yang
harus dilaksanakan atau harus dihindari dalam menjalani kehidupan
·
Emosi merupakan suatu reaksi psikologis
yang ditampilkan dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia, sedih, berani,
takut, muak, haru, cinta, dan sejenisnya.
B. PENGERTIAN INTERNET
Internet merupakan singkatan dari ( Interconnected Computer Networks )
atau bisa didefinisikan sebagai Jaringan Komputer yang tiada batas yang menjadi
penghubung pengguna komputer satu dengan pengguna komputer lainnya serta dapat
berhubungan dengan komputer di sebuah wilayah ke wilayah di penjuru dunia,
dimana di dalam jaringan tersebut mempunyai berbagai macam informasi serta
fasilitas layanan internet browsing atau surfing. Istilah ini lebih dikenal
dengan “online” di internet. Pekerjaan ini bisa di ibaratkan seperti kita
berjalan-jalan di tempat hiburan sembari melihat-lihat ke toko-toko namun tidak
membeli jualan tersebut.
Internet memberikan banyak sekali manfaat, ada yang bisa
memberikan manfaat baik dan buruk. Baik bila digunakan untuk pembelajaran
informasi dan buruk bila digunakan untuk hal yang berbau pornografi, informasi
kekerasan, dan lain-lainnya yang negatif.
B. PENGARUH NEGATIF INTERNET PADA
PERKEMBANGAN REMAJA
Beberapa ahli mengungkapkan dampak negatif
dari pemaparan internet terhadap remaja sebagai berikut :
1. Dampak pada perkembangan fisik
Interaksi remaja dengan internet banyak
mengurangi aktivitas gerak karena konsep dari internet adalah memudahkan
kehidupan manusia sehingga akan banyak mengurangi dalam bergerak. Saat ini
dalam beraktivitas para remaja sudah banyak menggunakan perantara internet. Hal tersebut menyebabkan perkembangan fisik
remaja yang terlalu dipapar oleh internet banyak mengalami physical
decline. Contohnya problem visual seperti kelelahan mata, sakit
kepala bahkan penglihatan kabur karena remaja lebih rentan daripada orang
dewasa terhadap cahaya dan radiasi yang dipancarkan dari perangkat internet.
Selain itu obesitas juga kasus yang sering terjadi akibat berkurangnya
aktivitas fisik. Obesitas pada remaja dapat memicu terjadinya ketidakseimbangan
hormonal dan metabolismE yang akan menggiring terjadinya serangan jantung
premature.
2. Dampak pada perkembangan emosi dan
sosial
Pada remaja, perkembangan emosi tidak lepas
dari interaksinya dengan lingkungan sosial. Bila lingkungan sosial yang ada di
sekeliling remaja berupa lingkungan sosial yang “virtual” dan tidak pada
kenyataannya, maka perkembangan emosi remaja juga cenderung tidak adekuat
karena umpan balik dari lingkungan virtual dapat diatur sesuai kehendak
individu sedangkan umpanbalik dari lingkungan nyata belum tentu sesuai dengan
kehendak individu. Sehingga individu harus mengembangkan keterampilan sosial
dan emosi untuk mengatasinya.
Saat ini telah dikembangkan berbagai
jejaring sosial yang dapat mendukung terciptanya suatu lingkungan sosial
“virtual”. Pada remaja, pengaruh negatif dari jejaring sosial ini dapat dilihat
dari beberapa hal sebagai berikut :
a. Hilangnya privasi. Tidak
seperti orang dewasa, remaja banyak yang cenderung mencantumkan identitas real
dalam jejaring sosial yang mengakibatkan mereka dapat rentan terhadap hilangnya
privasi dan kemungkinan abuse terhadap foto atau video yang kurang
“appropriate” yang mereka posting didalam jejaring sosialnya.
b. Cyber-Bullying. Para
remaja belum cukup matang untuk memahami dampak dari informasi yang dimunculkan
dalam jejaring sosial sehingga banyak terjadi kasus perkelahian yang dimulai
dari komentar atau status namun dianggap ejekan (bullying) melalui jejaring
sosial.
c. Stranger-Danger. Para remaja
sering masih kurang “aware” terhadap bahaya dari orang yang tak dikenal atau
yang mengenal mereka namun memalsukan identitasnya dalam jejaring sosial.
Menurut Pew Research Center, "32% dari remaja online telah dihubungi oleh
seseorang yang tidak ada hubungannya dengan mereka dan 7% dari remaja online
tersebut mengatakan mereka merasa takut atau tidak nyaman sebagai akibat dari
kontak dengan orang yang tak dikenal secara online. Di Indonesia bahkan kasus
remaja yang diculik dan kemudian diperkosa oleh orang tak dikenal melalui
jejaring sosial sudah banyak terjadi.
d. Cyber-Stalking. Kejujuran remaja
dalam jejaring sosial seperti melakukan posting tentang bagaimana rumah mereka,
dimana sekolah mereka, menyebabkan orang asing yang berniat jahat sangat mudah
untuk membuntuti dan bahkan membujuk mereka untuk bertemu muka dan akhirnya
bisa melakukan tindakan kejahatan kepada mereka.
Beberapa Interaksi remaja dengan internet
juga dapat berdampak pada perkembangan aspek emosi yang tidak adekuat. Bila
internet digunakan tanpa control yang baik, maka akan menyebabkan tingginya
resiko untuk menjadi ketergantungan (addiction). Beberapa kondisi emosi yang
memungkinkan untuk berkembang menjadi suatu addiction terhadap internet, antara
lain :
a. Kecemasan, bila internet digunakan untuk
mengalihkan perhatian dari kecemasan maka justru akan beresiko individu untuk
tidak mengatasi kecemasannya dan setiap saat mengalihkannya pada komputer yang dapat
mengakibatkan kecanduan.
b. Depresi, internet dapat mengalihkan
sementara dari depresi (terutama banyak website yang memberikan informasi
tentang mengatasi depresi) namun bila digunakan tanpa kontrol justru tanpa
disadari akan makin menyebabkan isolasi dari lingkungan yang akan menambah
depresi.
Selain aspek emosi yang dapat menimbulkan
kecenderungan addiction, internet dapat berdampak pada perilaku kurang sabar
pada remaja karena internet cenderung membuat segala sesuatu menjadi lebih
mudah dan instant sehingga secara emosi para remaja menjadi tidak terbiasa untuk
bersabar.
3. Dampak pada perkembangan inteligensi
Beberapa ahli mengulas tentang pengaruh
internet dalam perkembangan inteligensi karena internet sudah tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah ataupun di lingkungan
sekolah.
Remaja saat ini mungkin menggunakan otak
mereka jauh berbeda dengan remaja di generasi sebelumnya. Temuan bisa berarti
bahwa teknik pengajaran saat ini dan metode pengujian belum tentu efektif dalam
mengestimasi kecerdasan mereka.
Patricia Greenfield menelaah lebih dari 50
studi tentang dampak internet terhadap remaja. Dia menemukan bahwa media
seperti internet dapat membatasi beberapa aspeK.
keterampilan mental mereka,
tetapi juga membantu meningkatkan mereka dengan cara lain.
Dampak negatif dalam inteligensi dibuktikan
oleh Lady Susan Greenfield, ahli syaraf dan profesor farmakologi sinaptik pada
Lincoln College, Oxford, dan direktur Royal Institution. Beliau berpendapat
bahwa remaja yang menggunakan internet secara berlebihan akan memiliki kecenderungan
untuk mengalami hambatan dalam rentang perhatian, kebutuhan melakukan stimulasi
secara segera (tidak sabar) , dan "rasa kebingungan dalam identitas."
Selain itu internet juga berdampak pada penalaran kritis karena hampir semua
informasi telah tersedia sehingga para remaja menjadi kurang terampil dan
cenderung untuk berkosentrasi hanya pada satu hal untuk jangka waktu yang lama
dan menyulitkan remaja untuk memecahkan masalah yang membutuhkan waktu pendek
dan kompleks.
4. Dampak pada perkembangan moral
Dampak dalam perkembangan moral terutama
terjadi karena pemaparan pada situs-situs yang banyak mengandung unsur
pornografi dan kekerasan. Banyak kasus di Indonesia tentang kekerasan dan
kejahatan seksual pada remaja yang baik pelaku maupun korbannya adalah remaja
akibat eksposure terhadap situs-situs internet yang tidak dikontrol oleh
orangtua maupun orang dewasa lain yang bertanggungjawab terhadap perkembangan
remaja di Indonesia.
Dampak negatif dalam perkembangan moral
juga dapat terjadi karena adanya kesempatan untuk mengunduh isi situs tanpa
ijin. Banyak orangtua yang mengajarkan anak-anaknya untuk tidak mencuri bahkan
mungkin memberikan hukuman bila anaknya melakukan tindak pencurian. Namun bila
hal tersebut dilakukan dengan perangkat internet (contohnya mengunduh secara
illegal baik lagu atau film dengan berbagai cara), maka punishment dari
orangtua sering tidak diterapkan.
Secara umum efek internet terhadap
perkembangan moral diulas oleh Susan Willard dari University of Oregon melalui
4 faktor utama yang muncul dalam interaksi remaja dengan internet, yakni :
a. Lack of Affective Feedback and
Remoteness from Harm.
Dalam dunia nyata, suatu perilaku memiliki konsekuensi yang akan dirasakan
langsung. Misalkan pada saat seorang remaja bertemu remaja lain dan melontarkan
komentar “kamu jelek”; maka remaja yang mengejek akan langsung menerima
konsekuensi mulai dari jawaban “tidak aku tidak jelek” sampai dengan perlawanan
fisik bila remaja yang diejeknya merasa tersinggung. Melalui internet, perilaku
negatif seperti diatas tidak akan
secara langsung dirasakan dampaknya.
Kondisi ini dapat menyebabkan remaja mengembangkan perilaku moral yang tidak
adekuat karena konsekuensi dari perilakunya sering tidak dirasakan secara
langsung.
b. Reduced Fear of Risk
of Detection and Punishment.
Interaksi melalui internet dapat dilakukan secara anonim atau dengan memalsukan
identitas. Hal ini menyebabkan individu dapat menghindar dari hukuman atau
tanggungjawab atas suatu perilaku yang dilakukannya.
c. New Environment Means
New Rules. Dunia maya
melalui internet tampak seperti sebuah lingkungan baru yang berbeda dengan
lingkungan nyata disekitar remaja. Oleh karena itu remaja sering beranggapan
bahwa di dunia maya mereka boleh menerapkan aturan baru yang berbeda dengan
aturan di dunia nyata yang sering bertentangan dengan dunia nyata seperti
saling mengejek dan terkadang membuat lelucon yang tanpa disadari bisa menjadi
suatu penghinaan terhadap remaja yang lain.
d. Perceptions of Social Injustice
and Corruption. Adanya internet menyebabkan individu yang merasa
ketidakadilan merasa berhak untuk memberikan perlawanan melalui internet. Mulai
dari perilaku menentang dengan mengemukakan pendapat, hacking sampai dengan
membongkar secara umum hal-hal yang dianggap rahasia namun potensial
menimbulkan ketidakadilan seperti kasus Wikileaks yang marak akhir-akhir ini.
Oleh karena itu individu berpotensi untuk melakukan perlawanan yang dalam dunia
nyata membutuhkan suatu aturan-aturan untuk mengemukakan ketidaksetujuannya.
C. PENGARUH POSITIF
INTERNET PADA PERKEMBANGAN REMAJA
Disamping berbagai dampak negatif dari
internet terhadap perkembangan remaja, ada pula dampak-dampak positif dari
internet. Secara umum internet mendorong tumbuhnya “rasa mampu” dan membantu
remaja sebagai “alat” untuk memecahkan masalah (problem solving). Selain itu
internet juga sangat membantu remaja untuk mendapatkan informasi yang luas.
Permainan dengan menggunakan internet berupa perangkat games juga memberikan
kesempatan pada remaja untuk mengenal prinsip dasar dalam teamwork dan berbagi
serta melatih eye-hand coordination. Namun secara mendetil dapat
dijabarkan melalui pengaruhnya terhadap berbagai aspek perkembangan sebagai
berikut :
1. Dampak pada perkembangan fisik.
Salah satu dampak bila internet digunakan
dengan tepat adalah adanya kemungkinan untuk melakukan aktivitas fisik tanpa
dibatasi oleh waktu dan dapat dilakukan di rumah. Seperti game yang menggunakan
dancing pad, dapat dilakukan setiap saat diwaktu yang senggang.
Selain itu informasi tentang kesehatan juga
memberikan dukungan terhadap gaya hidup yang sehat dan pencegahan terhadap
penyakit. Namun manfaat ini tidak langsung bisa didapatkan oleh remaja karena
keterbatasan mereka dalam memahami dan menginterpretasikan informasi kesehatan
yang didapatkannya. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pendampingan dari orang
dewasa atau orangtua agar remaja bisa menginterpretasikan informasi yang benar
tentang masalah kesehatan yang dapat mendukung perkembangan fisiknya.
2. Dampak pada perkembangan sosial dan
emosi
Banyak remaja mengembangkan sense of
power and accomplishment bila mereka mampu menggunakan internet. Bila orang
dewasa cenderung melakukan interaksi yang pertamakali dengan internet karena
alasan pekerjaan, maka umumnya remaja memulainya karena alasan bermain. Namun
dari bermain dapat pula dikembangkan kemampuan kreatif, interaksi yang baik
dengan teman yang lain, mengembangkan kemampuan komunikasi, bahkan memperkaya
kemampuan berbahasa karena besarnya kemungkinan untuk melakukan kontak dengan
remaja dari belahan bumi yang berbeda.
Perkembangan sosial dan emosi yang mungkin
didukung oleh adanya jejaring sosial melalui internet adalah :
a. Relationship building
& Cultural Awareness. Situs jejaring sosial jaringan memungkinkan
remaja untuk bertemu teman baru dari Negara lain , membantu mereka menjadi
lebih duniawi dan peka terhadap perbedaan budaya. Para remaja juga dapat tetap
berhubungan atau membina hubungan kembali dengan teman-teman masa lalu mereka
yang mungkin sudah tinggal jauh dari lingkungan mereka.
b. Identity. Para
remaja dapat berbagi minat dengan remaja lain, bergabung dengan kelompok,
mengembangkan rasa independent, dan bisa terlibat dalam ekspresi diri yang
positif dengan mempersonalisasi halaman profil dan berpartisipasi dalam diskusi
tentang topik-topik yang menarik perhatian mereka. Hal-hal tersebut sangat
dibutuhkan dalam membangun “sense of identity” dalam diri mereka.
c. Self-Esteem. Berkaitan
dengan pembentukan identitas di atas, jaringan sosial dapat membantu membangun
harga diri dan meningkatkan kepercayaan diri.
d. Battling Depression.
Adanya dukungan sosial dapat sangat membantu untuk mengatasi depresi terutama
pada para remaja. Tamaryn Stevens seorang remaja 17 tahun didiagnosis dengan
penyakit ginjal ketika dia berumur 10 tahun dan kemudian menjalani operasi
transplantasi. Tamaryn menggunakan jaringan sosial bernama LiveWIRE setiap hari
untuk chatting dengan teman online, memposting pemikiran dan bahkan meng-upload
puisi ungkapan hatinya. Dia mengatakan LiveWIRE "sangat bermanfaat ...
Apalagi bila dalam situasi sosial yang nyata seperti sekolah anda merasa sangat
tidak berharga pada hari itu. Anda pulang dan Anda pergi ke LiveWIRE dan ada
orang untuk diajak bicara dan itu membuat hari Anda yang jauh lebih baik.
3. Dampak pada perkembangan inteligensi
Greenfield yang telah menelaah lebih dari
50 penelitian tentang penggunaan internet dalam perkembangan inteligensi
remaja, menunjukkan adanya peningkatan dalam visual reasoning. Hal tersebut
meliputi bagaimana individu mengindera secara visual dan memprosesnya hingga
mencapai suatu kesimpulan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
individu yang mendapatkan pelatihan berupa simulasi melalui komputer akan
menunjukkan performa yang lebih baik dalam prakteknya di dunia nyata
dibandingkan individu yang tidak melakukan simulasi.
Remaja zaman sekarang juga lebih baik dalam
melakukan multitasking dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini tampaknya
berkaitan dengan meningkatkan informasi visual yang harus diprosesnya pada saat
bersamaan seperti saat mereka berinteraksi dengan internet.
4. Dampak pada perkembangan moral
Beberapa aksi kemanusiaan dalam menghadapi
peristiwa-peristiwa besar seperti bencana alam dapat diakses langsung oleh
masyarakat luas, termasuk juga remaja pengguna internet. Aksi tersebut sering
memicu tumbuhnya solidaritas untuk merasakan bahkan membantu individu lain yang
sedang tertimpa musibah. Hal tersebut dapat mendorong perkembangan moral yang
adekuat.
D. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa efek positif dan
negatif yang seolah kontradiktif membuktikan bahwa dampak dari internet sangat
tergantung dari penggunanya. Oleh karena itu kunci untuk menyeimbangkan efek
positif dan negatif dari internet terhadap remaja adalah
justru komunikasi yang
efektif antara orangtua dan remaja serta adanya bimbingan yang tepat. Sebuah
skenario win-win solution, jika orang tua mengizinkan remaja untuk
memaksimalkan manfaat internet sambil meminimalkan sisi negatif dari internet.
Para remaja berhak mendapatkan yang terbaik dari apa yang ditawarkan oleh
internet, namun orangtua harus strategis dalam membimbing remaja untuk
menggunakan internet dalam meningkatkan pengalaman belajar dan menghasilkan
efek yang positif.
Internet
ada untuk membantu kehidupan manusia. Oleh karena itu semua pihak, sebagai
pemerintah, masyarakat, dan media perlu ikut bertanggung jawab menghadapi
tantangan kemudahan hidup yang ditawarkan internet di masa depan. Karena hal
tersebut akan berpengaruh dalam pembentukan generasi unggul di masa yang akan
datang.
kita juga punya nih jurnal mengenai dampak psikologis , silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2537/1/Dampak%20Psikologis%20Pada%20Wanita%20yang%20Mengalami%20Abortus%20Spontan044.pdf
semoga bermanfaat yaa :)