Haruskah
aku tersenyum karena kita telah menjadi teman? Atau aku menangis saja karena
kau tak akan pernah benar-benar menjadi temanku?
Aku
berharap ada perban yang dapat kugunakan untuk menyembuhkan lukaku.
Kehilanganmu
bukanlah satu masalah yang begitu berat buatku. Masalah utamanya hanyalah aku
membencimu. Kau telah menyakitiku!
Kutinggalkan
air mataku untukmu di tengah lautan. Aku telah berhenti mencintaimu, jauh
sebelum kau mampu untuk menghentikan rasa sayangmu padaku.
Jangan
pernah mengatakan bahwa kau mencintaiku jika hanya ingin mempermainkanku. Aku
benar-benar gila jika mempercayaimu lagi.
Patah
tulang masih dapat diluruskan. Patah hati tak akan pernah bisa. Sejak sekarang
hingga kapan pun.
Bagaimana
mungkin kau berkata bahwa kau mencintaiku, sedangkan semua yang kau lakukan
benar-benar telah menyakitiku!
Jika
cinta bagimu bukanlah mainan, kenapa ada begitu banyak pemain yang terlibat?
Hal
terberat yang akan kau hadapi ketika menemukan seseorang yang baru adalah kau
sadar bahwa ia tak tertarik padamu. Kuyakin saat itu pasti akan datang.
Sungguh
sangat menyakitkan mengetahui bahwa orang yang kau cintai tak mencintaimu. Tapi
lebih menyakitkan lagi, jika orang yang kau cintai ternyata mencintai orang
lain.
Aku
akan menyimpan setiap tetes air mata yang keluar dari tangisku karenamu. Dan
suatu saat, aku akan menenggelamkanmu di dalamnya.
Sayang,
kita memang berharap untuk bisa tetap bersama selamanya, mengapa kau lakukan
hal yang sebaliknya?
Aku
tak percaya bahwa orang yang dapat membuatku berhenti menangis adalah orang
yang menyebabkan tangisku. Aku akan menemukan orang lain yang dapat
menghiburku. Dan itu bukan kau.
Sayang
... Aku terlahir ketika kau mencintaiku. Dan aku meninggal di saat kau
meninggalkanku.
Satu-satunya
hal paling menyakitkan adalah kau berharap sepenuhnya pada seseorang, sedangkan
ia sama sekali tak berharap apa pun dari dirimu. Sungguh ... Kau akan
merasakannya.
Aku
tak pantas mencintaimu, tak pantas berharap kau ada di sisiku, tak pantas
berharap kau peduli padaku. Aku juga tak pantas tau dimana dirimu, atau apa
yang sedang kau lakukan. Maaf, aku tak dapat membantu diriku jatuh cinta lagi
padamu.
Aku
menyembunyikan tangisku tiap kali ku sebut namamu. Sungguh, rasa sakit di
hatiku masih sama. Kuyakin tak ada seseorang yang lebih merindukanmu dari aku.
Kenapa
mawar mewakili cinta? Jika ternyata mawar juga yang menggambarkan kematian.
Sungguh
menyakitkan mengetahui bahwa kau tak dapat hidup bersama seseorang, ketika kau
duduk di sampingnya. Jauh lebih menyakitkan daripada tau itu di kejauhan.
Aku
berharap tak pernah berjumpa denganmu. Tiap malam kuhabiskan hanya untuk
memikirkanmu, justru di saat ada orang lain di luar sana yang ternyata juga
mengharapkanmu.
Apalah
guna hidup jika kau tak mampu bernafas. Apa guna cahaya jika kau tak daya
melihat. Apa guna cinta jika itu tak nyata. Dan apa gunaku tanpa kau di sisiku?
Ketika
kau pergi, kau telah meninggalkan dunia indahku. Menghancurkannya menjadi
berkeping-keping, layaknya hatiku yang kau sakiti.
Jika
kau mencintai seseorang, biarkan ia bebas. Andai ia datang padamu suatu waktu,
maka ia milikmu. Tapi jika tidak, ia tak akan pernah menjadi milikmu.
Aku
tak pernah merasakan cinta sejati, hingga akhirnya berjumpa denganmu. Dan
sungguh, aku juga tak pernah merasakan sakit hati, hingga kau meninggalkanku.
Kau, satu-satunya yang mampu buatku begitu.
Aku
sadar, kau memang bukan milikku. Tapi tak bisakah kau beri kesempatan sekali
lagi buatku mencintaimu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar