Rabu, 22 Februari 2012

SOAL UJIAN SEMESTER PENGANTAR PENDIDIKAN


1.         Seorang guru sebagai pendidik perlu memahami hakikat pendidikan karena :
·         Agar transaksi pendidikan dilandasi oleh sikap saling menghargai harkat masing-masing antara pendidik dengan peserta didik
·         Agar pendidik menyadari sepenuhnya bahwa otoritas profesional yang diberikan kepadanya hanya mempunyai satu tujuan, yaitu untuk memandirikan subjek didik, bukan untuk memanjakannya
·         Agar pendidik berperan dinamis untuk memungkinkan keterlibatan mental subjek didik yang maksimal di dalam aktualisasikan pengalaman belajar
·         Agar pendidik membantu peserta didik mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai luhur pancasila dan mengintegrasikannya dalam hidup pribadi maupun hidup sosialnya
·         Agar pendidik dapat memahami penggunaan strategi mengajar yang tepat dan cara penyusunan satuan pengajaran yang menerapkan konsep cara siswa aktif.
2.                     Dalam kegiatan atau proses pendidikan terdapat faktor-faktor pendidikan yang dapat membentuk pola interaksi atau saling mempengaruhi. Faktor-faktor pendidikan tersebut adalah : (a) faktor tujuan, (b) faktor pendidik, (c) faktor subjek didik, (d) faktor isi/materi pelajaran, (e) faktor cara/metode dan alat, (f) faktor situasi lingkungan. Keenam faktor tersebut saling mempengaruhi dan saling berinteraksi sesamanya.
                        Dalam proses pendidikan, proses pencapaian tujuan selalu ditempuh melalui suatu media berupa bahan atau isi pendidikan dengan cara/metode dan alat tertentu yang dipakai pendidik dan subjek didik dalam mencapai tujuan tersebut. Setiap interaksi educatif selalu berlangsung di dalam situasi lingkungan tertentu. Situasi lingkungan ini berpengaruh terhadap upaya pencapaian tujuan, sehingga harus dipertimbangkan, bahkan dimanfaatkan oleh pendidik sebagai bahan muatan lokal.
                        Sebagai contoh, guru dan murid sedang melakukan suatu kegiatan belajar-mengajar. Mula-mula guru itu menjelaskan apa yang ingin dicapai dengan kegiatan itu. Tujuannya adalah agar murid dapat menghitung luas benda datar, sambil murid membentuk bidang datar pada papan berpaku serta gelang karet yang sudah disediakan. Murid mencoba menghitung luas masing-masing benda yang dibuatnya dengan menghitung jumlah kotak-kotak yang ada pada setiap bagian. Kemudian guru bersama murid menyimpulkan rumus menghitung luas siku empat dan segitiga sama kaki tadi. Selanjutnya, dibagi lembaran kerja yang berisi tugas untuk menghitung luas pekarangan sekolah, luas papan tulis dan sebagainya, terakhir guru mengumpulkan tugas dan menilainya.
3.         Jenis-jenis lingkungan :
(a).       Keluarga, merupakan pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang yang mempunyai hubungan pertalian darah. Keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama sehingga berperan dan berpengaruh kuat dalam pembentukan prilaku, sikap, kebiasaan, penanaman nilai-nilai, dan kepribadian anak. 
(b).       Sekolah, jalur pendidikan sekolah diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar-mengajar dengan organisasi yang tersusun rapi, terencana, berjenjang dan berkesinambungan. Sekolah sebagai salah satu pusat pendidikan haruslah meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga diperlukan upaya-upaya pemikiran dan tindakan yang mengarah pada peningkatan pemaksimalan fungsi seluruh komponen-komponen yang terkait dalam proses pendidikan itu, baik yang bersifat teknis, personal, maupun sarana dan prasarana fisik lainnya.
(c).       Masyarakat, adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Dalam rangka tujuan pendidikan nasional, masyarakat ikut membantu menyelenggarakan pendidikan, membantu pengadaan tenaga, biaya, prasarana dan sarana, menyediakan lapangan kerja dan membantu mengembangkan profesi baik langsung maupun tidak.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk membentuk hubungan kerjasama yang baik antar ketiga lingkungan pendidikan adalah :
1.      Dilingkungan keluarga telah diupayakan berbagai hal seperti perbaikan gizi, permainan edukatif, penyuluhan orang tua dan sebagainya, yang dapat menjadi landasan pengembangan selanjutnya disekolah dan masyarakat
2.      Dilingkungan sekolah diupayakan berbagai hal yang lebih mendekatkan sekolah dengan orang tua siswa seperti adanya organisasi orang tua siswa, kunjungan rumah oleh personel sekolah dan sebagainya serta mengupayakan agar program yang erat kaitannya dengan masyarakat sekitar (siswa kemasyarakatan, narasumber dari masyarakat, sekolah dan sebagainya)
3.      Lingkungan masyarakat mengusahakan berbagai kegiatan atau program yang menunjang/ melengkapi program sekolah dan keluarga. Kerjasama tersebut dituangkan dalam UUSPN No.20 Tahun 2003 yang berbunyi “Komite sekolah/ madrasah, adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orangtua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.
4.         Asas-asas pokok dalam pendidikan adalah tutwuri handayani, belajar sepanjang hayat, dan kemandirian dalam belajar. Penerapan asas-asas pokok dalam pendidikan, baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan berpedoman kepada kebebasan dalam belajar sepanjang hayat yang bermuara kepada kemandirian dalam belajar. Untuk itu, seorang pendidik perlu menyesuaikan pendekatan yang digunakannya dalam kegiatan pembelajaran. Pendekatan dalam pembelajaran tersebut ialah pendekatan yang berpusat kepada peserta didik, sehingga pendidik menempatkan dirinya sebagai fasilitator, informator, motivator, dan organisator.
5.         Penanggulangan (pemecahan masalah) yang menyebabkan berkurangnya permasalahan pendidikan di Indonesia :
·         Pendidikan harus senantiasa diperbaharui (direnovasi) sesuai dengan perkembangan yang terjadi diluar bidang pendidikan itu sendiri. Misalnya kurikulum harus fleksibel, jika perlu diperbaharui. Kurikulum jangan mengakibatkan peserta didik selalu tertinggal dibanding dengan kemajuan IPTEK di luar dunia pendidikan tersebut
·         Pendidikan berusaha menahan laju pertumbuhan penduduk atau pendidikan harus mencari sistem baru yang dapat melayani semua orang yang memerlukan pendidikan
·         Aspirasi masyarakat terhadap pendidikan didukung dan didorong terus agar lebih meningkat lagi. Sementara itu sistem pendidikan dibaharui/ dikembangkan sehingga dapat memenuhi aspirasi tersebut.
·         Sistem pendidikan meningkatkan peran/fungsinya sebagai pengembangan kebudayaan diseluruh pelosok tanah air. Sejalan dengan itu pihak lain yang terkait harus dapat membuka keterisolasian sebagian desa kita dan membuka sarana kehidupan yang lebih baik.
6.         Hal-hal yang melatar belakangi perlunya pembaruan “Sistem pendidikan nasional dengan lahirnya UU RI No.20 Tahun 2003, yakni :
·         Masalah Pemerataan Pendidikan, idealnya diharapkan bahwa pendidikan nasional dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan. Sedangkan kenyataannya bahwa masih banyak negara khususnya warga usia sekolah tidak tertampung di lembaga pendidikan (sekolah) yang “ada”. Permasalahannya adalah bagaimana sistem pendidikan di kelola sehingga dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara memperoleh pendidikan.
·         Masalah Mutu Pendidikan, mutu pendidikan umumnya dilihat dari hasil pendidikan itu sendiri. Kriteria untuk hasil ini adalah kadar ketercapaian tujuan pendidikan itu sendiri tergantung pada unit/ lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tersebut sehingga mengalami kesukaran untuk menetapkan kadar mutu yang sesunggguhnya, oleh sebab itu permasalahan mutu pendidikan sukar diketahui dalam arti yang sesungguhnya
·         Masalah Relevansi Pendidikan, pendidikan dikatakan relevan (ideal) jika sistem pendidikan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Relevansi tersebut mencakup kuantitas ataupun kualitas output tersebut. Selanjutnya relevansi tersebut hendaknya mempunyai tingkat keterkaitan dan kesepadanan. Kadar permasalahan ditentukan oleh tingkat relevansi antara sistem pendidikan dengan kebutuhan masyarakat pembangunan tersebut. Bila tingkat relevansi tinggi maka pendidikan dikatakan relevan. permasalahan akan semakin rumit jika tingkat relevannya tersebut rendah.
7.         Aliran-aliran yang termasuk aliran klasik :
§  Aliran Empirisme (dipelopori John Locke, 1632-1704)
Empirisme berasal dari bahasa Latin, asal katanya ; empiri berarti pengalaman. Perkembangan seseorang tergantung seratus persen pada pengaruh lingkungan atau pada pengalaman-pengalaman yang diperoleh dalam kehidupannya.
Menurut John Locke (dalam Blishen, 1970) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah :
*      Pendidikan harus diberikan sejak awal mungkin
*      Pembiasaan dan latihan lebih penting daripada peraturan, perintah atau nasehat
*      Anak didik harus diamati dari dekat untuk melihat :
1)      Apa yang paling tepat bagi anak itu sesuai dengan umurnya (tingkat perkembangannya)
2)      Hasrat-hasratnya yang amat kuat
3)      Kecenderungannya mengikuti orangtua tanpa merusak semangat anak itu
4)      Anak harus dianggap sebagai makhluk rasional, dalam hal ini kepada anak harus diberikan alasan tentang hal-hal yang dituntut darinya
5)      Pelajaran di sekolah jangan sampai menjadi beban bagi anak, namun hendaknya menyenangkan dan merupakan suasana bermain yang membuka seluas-luasnya berbagai kemungkinan yang dapat timbul.

§  Aliran Nativisme (dipelopori Sckophenhauer, 1788-1880)
Nativisme berasal dari bahasa Latin, asal katanya “natives” berarti terlahir. Seseorang akan berkembang berdasarkan apa yang dibawanya dari lahir. Hasil akhir perkembangan dan pendidikan manusia ditentukan oleh pembawaannya dari lahir, dimana ada yang baik dan ada yang buruk. Menurutnya, lingkungan sekitar tidak ada artinya, sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan seseorang.

§  Aliran Naturalisme (dipelopori J.J Rousseau, 1712-1778)
Naturalisme berasal dari bahasa Latin, dari kata “nature” artinya alam, tabiat, dan pembawaan. Aliran ini dinamakan juga nagativisme ialah aliran yang meragukan pendidikan untuk perkembangan seseorang karena dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik. Kesimpulannya bahwa kodrat atau alam manusia adalah baik; masyarakat adalah buruk; dan untuk memperbaiki kesusilaan, kebiasaan dalam masyarakat orang wajib kembali ke alam atau kodrat.

§  Aliran Konvergensi (dipelopori William Stern, 1871-1937)
Aliran ini mempertemukan atau mengawinkan dua aliran yang berlawanan di atas antara nativisme dan empirisme. Perkembangan seseorang tergantung kepada pembawaan dan lingkungannya. Dengan kata lain pembawaan dan lingkungan mempengaruhi perkembangan seseorang. Pembawaan seseorang baru berkembang karena pengaruh lingkungan. Jadi, menurut teori konvergensi :
a.       Pendidikan mungkin dilaksanakan
b.      Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan lingkungan pada anak didik untuk mengembangkan potensi yang baik dan mencegah berkembangnya potensi yang buruk
c.       Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan
Aliran yang saya pilih dalam pelaksanaan pendidikan adalah Aliran Konvergensi, karena hasil pendidikan tergantung pada pembawaan dan lingkungannya. Pendidikan mungkin dilaksanakan namun yang membatasi hasil pendidikan tersebut adalah pembawaan dan lingkungan. Oleh sebab itu, pendidik hendaknya dapat menciptakan suatu lingkungan yang tepat dan beraneka ragam agar pembawaan dapat berkembang semaksimal mungkin.
8.         Menurut saya, selama UN itu dilaksanakan secara murni (tanpa adanya kebocoran soal) itu sah-sah saja, sebab melalui UN kita dapat melihat mutu pendidikan kita secara umum. Namun ada baiknya jika hasil UN tersebut juga ikut ditentukan oleh pihak sekolah sebab pihak sekolah lah yang tahu secara mendetail kondisi peserta didiknya.
9.         Peran pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia, adalah :
·         Mencerdaskan kehidupan bangsa
·         Membangun manusia sebagai pelaksana transformasi
·         Membina manusia menjadi tenaga produktif
·         Membentuk kepribadian yang berorientasi kepada prestasi
·         Memperhitungkan dimensi sumber daya manusia dan pengembangan lapangan kerja
·         Merobah pola pikir masyarakat yang masih pada taraf rendah
Peran pendidikan dalam pembangunan lingkungan hidup, adalah :
·         Memberikan arahan pada manusia bahwa memelihara, mengelola, dan melestarikan lingkungan hidup adalah suatu keharusan
·         Memberikan bimbingan bahwa pengendalian alam harus bersifat rasional dan tidak merusak tata lingkungan hidup manusia
·         Supaya pembangunan yang dilaksanakan dapat menjaga keseimbangan dan pembinaan ekosistem
·         Untuk mengolah sumber daya alam masyarakat dapat memberikan manfaat bagi manusia
·         Untuk menselaraskan antara kebutuhan masyarakat dengan daya dukung alam yang ada
·         Membudayakan pola hidup yang serasi dengan ekosistemnya.
10.       Upaya pendidikan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan masyarakat masa depan, adalah :
·         Pembentukan/perubahan nilai atau sikap,  dilakukan untuk mengantisipasi masa depan yang bersifat global dan arus informasi yang cepat. Pembentukan ini haruslah sesuai dengan nilai-nilai luhur yang mendasari kepribadian bangsa Indonesia agar terhindar dari krisis identitas. Bisa dilakukan dalam berbagai cara, seperti pembiasaan, keteladanan, dan seharusnya dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
·         Pengembangan kebudayaan, budaya Indonesia haruslah dilestarikan agar nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang menjadi inti ketahanan budaya dapat menjadi acuan pokok dalam memilih dan memilah segala pengaruh yang datang dari luar agar tidak terjadi krisis identitas bangsa Indonesia.
·         Pengembangan sarana pendidikan, meliputi :
o   Pemantapan kurikulum (kurikulum inti dan lokal)
o   Pemantapan strategi pembelajaran
o   Peningkatan kualitas tenaga kependidikan
o   Peningkatan sumber daya pendidikan lainnya.












JAWABAN
SOAL UJIAN SEMESTER
PENGANTAR PENDIDIKAN





OLEH :
LIDWINA SHINTA ZAGOTO ( 1108711)




JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar